Penyaluran Kredit UMKM Sulsel Lampaui Target Bank Indonesia.

MAKASSAR (3/5/2018) GAMASIFM – “Resopa natinulu, natemmanginngi malomo naletei pammase Dewata Seuwaee”,kalimat bijak berbahasa bugis yang bermakna hanya dengan kerja keras dan ketekunan, akan menjadi titian rahmat Ilahi ini dilontarkan, Direktur Eksekutif Bank Indonesia (BI), Bambang Kusmiarso, dalam acara diseminasi Laporan Perekonomian Indonesia 2017, di Hotel Clarion, kamis (3/5/2018).

Kali ini, Sulawesi Selatan menjadi tuan rumah diseminasi tersebut untuk Kawasan Timur Indonesia. Bambang Kusmiarso melaporkan kinerja dan perjalanan ekonomi, khususnya di Sulsel. “Sampai dengan April 2018, inflasi Sulsel mencapai 1,16% (ytd); atau 3,54% (yoy) dibanding nasional 3,41% (yoy). Beberapa harga pangan yang terus perlu dijaga adalah beras, ikan bandeng, daging sapi, daging ayam ras, dan cabai, dimana beberapa komoditas tersebut tingkat persistensinya tinggi.”

Dari sisi Perkembangan Perbankan dan Sistem Pembayaran, Bambang memaparkan, Kegiatan intermediasi perbankan di Sulsel masih terjaga baik. “Hal ini tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) yang pada posisi Maret 2018 mencapai 133,63%,” katanya.

Intermediasi yang baik tersebut, menurut Bambang, didukung oleh pertumbuhan kredit di Sulawesi Selatan hingga Maret 2018, mencapai 8,9% (yoy) menjadi Rp114,1 triliun. Sementara pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) hanya mencapai 4,3% (yoy) menjadi Rp85,38 triliun.

“Keberpihakan perbankan terhadap pelaku usaha juga terlihat dari penyaluran kredit UMKM yang sudah melebihi dari yang dicanangkan oleh Bank Indonesia. Porsi kredit UMKM terhadap total kredit sudah mencapai 33% dari 20% yang dimandatkan.” (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *