Imbas Covid, Ekonomi Sulsel Terendah Triwulan Satu

GAMASI.COM, MAKASSAR – Pandemi COVID-19 menyebabkan sendi-sendi perekonomian Sulsel mengalami pelemahan kinerja seiring penurunan permintaan yang terjadi secara luas dan dalam waktu yang relatif cepat.

Hal ini disebutkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Bambang Kusmiarsoh bahwa terlihat dari Perekonomian Sulsel pada triwulan I 2020 mengalami pertumbuhan terendah dalam satu dekade. Tercatat pertumbuhan ekonomi Sulsel triwulan I 2020 sebesar 3,07% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan IV 2019 yang mencapai 6,48% (yoy).

“Imbas penyebaran COVID-19 terutama dirasakan pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan, serta penyediaan akomodasi dan makan minum. Konsumsi swasta melambat akibat keterbatasan kinerja konsumsi rumah tangga ditengah pandemi COVID-19 dan kontraksi pada komponen LNPRT seiring penundaan Pilkada serentak.”

Respon pelaku ekonomi yang cenderung wait and see selama pandemi COVID-19 juga menjadi kendala dalam kinerja investasi. Permintaan yang terbatas akibat COVID-19 menyebabkan kinerja net ekspor mengalami kontraksi.

Ditengah upaya dalam menghadapi COVID-19, inflasi yang terkendali menjadi salah satu harapan dalam menjaga daya beli masyarakat dan menopang pemulihan perekonomian ke depan. Tekanan inflasi Sulsel pada triwulan I 2020 masih berada dalam rentang sasaran inflasi 3+1%. Tekanan inflasi pada triwulan I 2020 terutama terjadi pada kelompok volatile foods dipicu keterbatasan pasokan bawang putih dan gula pasir.

Menurut Bambang, Pada triwulan I 2020, stabilitas sistem keuangan di wilayah Sulsel masih terjaga. Penghimpunan dana pihak ketiga secara umum masih tumbuh 3,7% (yoy) meski melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,5% (yoy). Penyaluran kredit juga terpantau tumbuh melambat, menjadi 3,7% (yoy) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,2% (yoy), perlambatan khususnya terjadi pada penyaluran kredit rumah tangga. Kondisi perlambatan kinerja perbankan juga terlihat di sektor UMKM.

“Pengaruh COVID-19 diperkirakan masih menahan kinerja ekonomi Sulsel pada triwulan II 2020. Lapangan usaha yang terdampak penyebaran pandemi pada triwulan I 2020 diperkirakan akan mengalami perlambatan yang lebih dalam. Perekonomian Sulsel diperkirakan mulai mengalami perbaikan pada triwulan III 2020 yang didorong oleh meningkatnya konsumsi swasta dan kinerja investasi,” jelasnya.

Bank Indonesia optimis bahwa pemulihan perekonomian secara bertahap dapat terjadi dengan dukungan konsistensi kebijakan pemerintah dalam penanganan COVID-19 dan peningkatan pemahaman masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan dalam kegiatan keseharian.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *