Wujudkan Zero Accident dan Ancaman Bom, PLN UIW Sulselrabar Gelar Simulasi Peralatan Proteksi Kebakaran dan Teror Bom

Radiogamasi.com, Makassar – Dalam rangka mewujudkan zero accident serta mengantisipasi ancaman bom, dan terorisme, PLN UIW Sulselrabar menyelenggarakan simulasi peralatan proteksi kebakaran (fire drill) dan tanggap darurat teror bom bersama Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Makassar serta Satuan Brimob Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan.

Simulasi ini diikuti oleh pegawai dan tenaga alih daya seperti security dan cleaning service di halaman kantor UP2D Makassar.

Hadir pula dalam simulasi, General Manager PLN UIW Sulselrabar, Awaluddin Hafid yang diwakili oleh Pejabat Pengendali K3, Keamanan dan Lingkungan, Bachrun Machmud serta Danden Gegana, AKBP Sahruna Nasrun, SE, MM dan Kompol Mursalim Ps Kabag Ops Sat Brimob Polda Sulsel.

Bachrun Machmud menyatakan siap untuk mengawal komitmen K3 dalam penerapan kegiatan operasional kelistrikan sehari-hari, termasuk dalam kesiapan peralatan dan memastikan aset-aset PLN aman.

“Acara ini digelar agar seluruh insan PLN dari berbagai jenjang memiliki kesigapan dan kompetensi untuk menggunakan peralatan proteksi kebakaran serta mampu melakukan mitigasi pengamanan bila kondisi terburuk terjadi sewaktu-waktu,” ujar Bachrun.

Bachrun menambahkan PLN berupaya untuk terus membudayakan disiplin K3. Oleh karena itu, untuk menguatkan budaya tersebut PLN secara rutin menyelenggarakan simulasi peralatan proteksi kebakaran ini dan simulasi ancaman bom serta ancaman terorisme.

Beberapa simulasi yang dilaksanakan berupa latihan tanggap darurat kriminal, terorisme dan ancaman bom yang melibatkan 25 personil satuan gegana dengan karyawan dan satuan pengaman PLN yang tergabung dalam Latihan dan detail penggunaaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Dalam acara tersebut, Danden Gegana, AKBP Sahruna Nasrun, SE, MM berharap dengan adanya simulasi ini akan menguji,mengevaluasi serta memahami kondisi darurat dan gangguan sehingga kedepannya PLN mampu melakukan pengamanan bila kondisi terburuk terjadi sewaktu – waktu dalam menanggapi aksi teror.

“Kami berharap dengan simulasi ini dapat menguji,mengevaluasi serta memahami kondisi darurat dan gangguan sehingga kedepannya PLN mampu melakukan pengamanan bila kondisi terburuk terjadi sewaktu – waktu dalam menanggapi aksi teror dan dapat terus bersinergi dengan Brimob,” ujarnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *