Film Silariang Masuk Nominasi Ajang Anugerah LSF 2017

Makassar (Gamasifm) – Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia akan memberikan penghargaan “Anugerah LSF 2017”. Acara Penganugrahan tersebut akan dilaksanakan tanggal 6 November 2017
di Balai Kartini Jakarta, mulai Jam 18.00 wib.

Ada tiga kategori film yang akan dipertimbangkan untuk mendapatkan “Anugerah LSF 2017”. Yakni film bioskop, film televisi (FTV), dan serial televisi. Penilaian film dititikberatkan pada sisi penyensoran, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2014 Tentang Lembaga Sesor Film.

Selain itu, film yang akan dipilih untuk mendapatkan “Anugerah LSF 2017” adalah film yang lebih mengedepankan unsur edukasi dan atau kearifan lokal. Dari sisi penggarapannya, akan dinilai film-film yang pekerja kreatifnya lebih mengutamakan sumber daya manusia lokal. Adapun para penilai “Anugerah LSF 2017” terdiri dari Anggota LSF dan Tenaga Sensor LSF.

Khusus untuk Nominasi Film Bioskop Terbaik di ajang ANUGERAH LSF Indonesia 2017, Film Silariang karya Sineas Muda Rere Art Produksi Makassar dan Paramedia Indonesia ternyata masuk menjadi salah satu nominasi bersaing dengan film lain.

Wandy Gamajaya salah seorang aktor yang memperkuat film tersebut mengatakan, pihaknya cukup bangga Film karya anak Makassar ternyata diperhitungkan di tingkat nasional.
Dalam ajang tersebut, Film Silariang juga bersaing dengan Film RUDY HABIBIE, Film KARTINI, Film KH. AHMAD DAHLAN dan Film TURAH.

“Kami mohon doa untuk warga kota Makassar semoga Film Silariang karya bung Rere Art ini bisa menang dan jadi yang terbaik,” harap Wandi yang kesehariannya juga penyiar Radio Gamasi Fm.

Film-film yang akan dinilai untuk mendapatkan “Anugerah LSF 2017” adalah film nasional yang telah dinyatakan lulus sensor sepanjang tahun 2016 sampai akhir bulan Agustus 2017.

Ketua Parfi Sulsel, Syahriar Tato menyambut baik kehadiran Ajang ini, “Jangan sepelekan peran lembaga sensor film, yg menentukan layak tidaknya film di putar di bioskop,” jelasnya.

Sementara itu, LSF periode 2015-2019, telah meluncurkan program “Sensor Mandiri”. Inti dari “Sensor Mandiri” adalah ajakan kepada para pemilik film untuk melakukan sensor mandiri dalam memproduksi film-filmnya. (*)

Laporan : mila

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *