Kampanye Stop Perkawinan Anak Di Radio Gamasi

Makassar, GamasiFM – Kampanye hari anti Kekerasan terhadap perempuan (HAKTP) dan anak di peringati selama 16 hari, mulai 25 November – 10 Desember 2107. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) APIK Makassar menganggap penting untuk ikut mengkampanyekan hal tersebut, khususnya melalui media.

Direktur LBH APIK Makassar, Rosmiati Sain yang berkunjung ke Radio Gamasi bersama sejumlah aktivis perempuan lainnya, memandang perlunya semua pihak terlibat aktif dalam mengakhiri keresana terhadap perempuan dan anak serta ikut terlibat dalam kepedulian melanjutkan sekolah anak, tidak menikahkannya.

“Tahun ini kami mengangkat tema perkawinan usia anak, karena saat ini perkawinan anak adalah merupakan salah satu fenomena sosial yang banyak terjadi di berbagai wilayah di Sulsel,” jelas Rosmiati di acara talkshow sore di Radio Gamasi, senin (4/12).

Perkawinan di Usia anak menurut Rosmiati, berkontribusi pada pemiskinan perempuan terutama dari aspek sosial. Indonesia menduduki peringkat ke tujuh sebagai negara dengan tingkat perkawinan anak tertinggi se- dunia.

Sementara itu, pendamping anak yang juga para Legal di LBH APIK, Sumarni Jufri mengatakan dampak kesehatan bayi yang dilahirkan oleh perempuan yang menikah di bawah umur memiliki risiko kematian lebih besar, yaitu dua kali lipat sebelum usia bayi mencapai satu tahun.

“Risiko lainnya adalah terancam penyakit reproduksi seperti kanker servik, hidup dalam kegaduhan keluarga karena ketidaksiapan mental orang tuanya dalam membangun keluarga, sehingga menimbulkan perceraian. Orang tuanya yang masih usia anak-anak juga kehilangan kesempatan mendapatkan pendidikan.”

Rencananya, puncak acara HAKTP ini akan dilaksanakan di kabupaten Pangkep, “Kami pilih Pangkep karena daerah tersebut memiliki angka perkawinan anak tertinggi di Sulsel, acaranya tanggal 10 Desember pagi di area Car free Day Tugu Bambu Runcing,” tutup Rosmiati. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *