Makassar (8/8/2018) Radiogamasi.com – Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Sulsel menggelar siaran pers terkait perkembangan ekonomi Sulsel untuk triwulan II 2018 yang dikabarkan tetap tumbuh stabil.
Direktur Bank Indonesia Sulsel (Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi) Dwityapoetra Soeyasa Besar mengatakan pertumbuhan ekonomi Nasional pada triwulan II inilah yang tertinggi sejak tahun 2014. “Perekonomian kita cukup tinggi, ini tercermin pada PDB triwulan II 2018 tercatat tumbuh 5,27 %. Tentunya hal ini didorong oleh permintaan domestik yg ada kaitannya dengan konsumsi pemerintah,” jelas Dwitypoetra.
Inflasi untuk bulan juli tetap terkendali dan berada dalam kisaran sasaran inflasi. Inflasi IHK pada Juli 2018 mencapai 0,28% (mtm), menurun dibandingkan inflasi bulan lalu sebesar 0,59% (mtm) seiring berlalunya masa lebaran.
“Inflasi Sulsel pada bulan Juli 2018 didorong oleh kenaikan harga daging ayam ras. Kenaikan ini disebabkan oleh keterbatasan pasokan yang terjadi di level nasional untuk pemenuhan konsumsi selama lebaran dan pelarangan penggunaan antibiotic Growth promoters sehingga menurunkan produktivitas.”
Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Jl Jenderal Sudirman, Rabu (8/8/2019) ini juga mengabarkan terkait perbankan yang tetap resilien (kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit) terutama didukung dengan rasio likuiditas yang aman.
Turut hadir, Direktur Bank Indonesia Sulsel (Kepala Grup Sistem Pembayaran dan Pengedaran Uang Rupiah dan Layanan Administrasi) Amanlinson Sembiring.
Amanlinson mengatakan BI dan perbankan di Sulsel sementara mengkampanyekan Gerbang pembayaran Nasional yang telah launching 5 Agustus lalu. Dengan Implementasi GPN, Masyarakat Sulsel tidak perlu memiliki banyak kartu untuk bertransaksi.(*)