Makassar (13/8/2018) Radiogamasi.com – Perekonomian Indonesia pada triwulan II 2018 merupakan capaian tertinggi sejak 2014 atau ada pertumbuhan sebesar 5,27 % (yoy). Hal ini tentu memgalami tren perbaikan. Dari sisi permintaan, pertumbuhan dikontribusi oleh konsumsi rumah tangga yg terakselerasi, termasuk ekspor yang tumbuh dan konsumsi pemerintah yang naik.
Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala Grup Advisory dan Pengembangan ekonomi Bank Indonesia, Dwityapoetra S.Besar, dalam pemaparannya di acara Editor’s day Bank Indonesia di Hotel Fourpoints, senin (13/8/2018).
Saat ini Bank Indonesia melakukan berbagai kebijakan, diantaranya kebijakan suku bunga, SBI tenor 9-12 bulan untuk upaya menarik dana asing, makroprudensial yang akomodatif. “BI juga telah melakukan upaya-upaya termasuk juga pemberlakuan Gerbang Pembayaran Nasional untuk membangun ketahanan, pengembangan dan meningkatkan daya saing serta penyelenggaraan setelmen dana seketika melalui sistem BI-RTGS,” jelas Dwityapoetra.
Dari sisi Pariwisata, khususnya di Sulsel, Dwityapoetra menjelaskan perkembangannya masih dibawah tingkat potensial. Meski kunjungan wistawan melalui pintu airport Makassar berada dalam tren meningkat,namun tingkat hunian hotel belum dapat beranjak dari level 50 % serta terjadi penurunan rata-rata lama turis menginap.
“Saat ini pemerintah daerah memiliki zona tertentu untuk mengembangkan potensi wisata seperti destinasi Toraja, Bulukumba, Rammang-rammang Maros, Malino dan selayar. Berbagai event khususnya di Makassar juga digelar untuk pengembangan wisata, Nah tentu peran media disini penting untuk lebih meningkatkan upaya tadi.” (*)