Makassar (28/8/2018) Radiogamasi.com – Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman orang tua di lingkungan keluarga TNI terkait pola asuh dalam mendukung tumbuh kembang anak, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan bekerjasama Dharma Pertiwi Daerah G mengelar Sosialisasi PAUD Holistik Terintegratif dan Pemberdayaan Pos Bina Keluarga Balita (BKB) di Gedung Manunggal Mini, Kodam XI Hasanuddin, Selasa (28/08/18).
Keterangan tertulis menyebutkan,
Kegiatan ini dihadiri sebanyak 250 anggota Dharma Pertiwi Daerah G dari unsur Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri, PIA Ardhya Garini dan Ikatan Kesejahteraan Keluarga TNI (IKKT) dan dibuka secara resmi oleh Ketua Dharma Pertiwi Daerah G, Endang Surawahadi.
Endang menuturkan kegiatan ini bertujuan memberikan pembekalan kepada para peserta mengenai PAUD Holistik Terintegratif dan BKB sebagai upaya mengoptimalkan pengasuhan anak di usia dini.
“Kita berharap, melalui program ini, pengembangan anak usia dini bisa berjalan dengan maksimal, sehingga dapat terbentuk putra dan putri penerus bangsa yang berkarakter kuat, berkepribadian baik, berkualitas sertaberakhlak mulia” tutur Endang.
Endang menambahkan, delapan puluh persen perkembangan otak manusia terjadi di usia dini, sehingga periode ini adalah waktu yang tepat untuk menanamkan nilai dan pendidikan pada anak, termasuk asupan gizi yang baik guna mendukung kecerdasan mental dan intelektual hingga dewasa.
“PAUD dan BKB menjadi sarana yang tepat untuk memberikan stimulasi pada anak sesuai tahap pertumbuhan mereka” ungkap Endang.
Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Rini Riatika Djohari dalam kesempatan itu menuturkan BKKBN memiliki peran yang sangat besar dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia melalui program pembangunan keluarga yang didalamnya terdapat kegiatan BKB yaitu sarana bagi orang tua dalam berbagi informasi dan pengalaman dalam pengasuhan tumbuh kembang anak.
“Karakter anak terbentuk saat berusia 1 – 10 tahun, oleh karena itu tugas kita sebagai orang tua adalah menyiapkan anak sejak dini dengan memberikan pendidikan dan stimulus yang baik, perlindungan dan gizi yang cukup, dukungan kesehatan untuk membentuk anak yang sehat, berkarakter dan berkualitas” tutur Rini.
Terkait dengan penanganan masalah stunting anak, Rini menuturkan, pengasuhan anak perlu di optimalkan utamanya di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak yaitu 270 hari selama masa kehamilan dan 730 hari setelah lahir di lanjutkan hingga anak berusi 5 tahun, sebab periode ini merupakan periode emas anak, dimana pada periode ini merupakan masa perkembangan terbaik untuk fisik dan otak anak.
“Stimulus atau rangsangan yang tepat mampu membentuk anak menjadi pribadi yang mandiri, dapat bersosialisasi dengan baik, rasa percaya diri yang besar, memiliki keingintahuan yang besar, cepat beradaptasi dengan lingkungannya, dapat mengembangkan ide, sekaligus bersemangat untuk mempelajari hal-hal baru” tutur Rini.
Diakhir sambutannya, Rini mengungkapkan BKB dan PAUD dapat menjadi sarana bagi orang tua berbagi pengalaman dan informasi tentang pengasuhan anak utamanya bagaimana memberikan stimulus dan rangsangan untuk mengoptimalkan perkembangan otak anak.(*)