Makassar (14/11/2018) Radiogamasi.com – Puluhan Humas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kabupaten dan kota se-Sulawesi Selatan, penasaran dan ingin segera membentuk Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB).
Mereka mengaku penasaran karena ternyata ada organisasi IPKB yang sangat bermanfaat dan dibutuhkan keberadaannya untuk mempublikasikan dan mensosialisasikan berbagai kegiatan dan program BKKBN melalui tulisan di media massa dan di media sosial.
“Saya baru tahu kalau ada IPKB dan ini belum ada di Makassar. Saya kira ini bagus sekali kalau ada pada semua kabupaten dan kota,” kata Kepala Seksi Penyuluhan dan KIE Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Makassar, Kasmaningsih M Husbah.
“Kami di Bulukumbba cukup banyak kegiatan dan semua kecamatan sudah punya Kampung KB, bahkan ada satu kecamtan yang memiliki lebih dari satu Kampung KB. Ini perlu dipublikasikan dan disosialisasikan. Makanya kami penasaran untuk segera membentuk IPKB,” timpal Kepala Seksi Advokasi DPPKB Bulukumba, Syafaruddin Bali.
Kasmaningsih dan Syafaruddin mengemukakan hal tersebut kepada Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Rini Riyatika Djohari, pada acara Forum Koordinasi Kehumasan Program KKBPK Tingkat Provinsi Sulsel, di Hotel Denpasar, Jl Boulevard, Makassar, Rabu, 14 November 2018.
“Saya kira memang perlu segera dibentuk IPKB pada semua kabupaten dan kota se-Sulsel. Nanti kita akan koordinasikan dengan pengurus IPKB Sulsel yang diketuai Pak Dahlan Abubakar. Beliau itu seorang wartawan senior. Teman-teman bisa berkoordinasi dan berkomunikasi dengan beliau untuk pembentukan dan kegiatan-kegiatan IPKB,” kata Ibu Rini, sapaan akrab Rini Riyatika Djohari.
Selain penasaran ingin membentuk IPKB di daerah masing-masing, para Humas BKKBN kabupaten dan kota se-Sulsel mengaku sangat terbantu dan mendapat banyak pengetahuan baru tentang kehumasan dan kewartawanan, terutama teknik penulisan berita dan teknik fotografi jurnalistik.
“Saya kita memang rugilah daerah yang tidak mengirimkan utusanna untuk mengikuti Forum Kehumasan Program KKBPK ini, padahal kita sudah siapkan anggarannya. Ruginya dua kali, karena mereka tidak mendapatkan tambahan pengetahuan tentang kehumasan, dan uangnya terpaksa kita kembalikan ke negara,” ungkap Ibu Rini. (**)