BULUKUMBA (4/12/2018) RADIOGAMASI.COM – Syahruni Aryanti (42 tahun), Aktivis perempuan asal Bulukumba menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai Calon Anggota Legislatif Provinsi Sulawesi Selatan. Syahruni yang akrab disapa Santi merupakan Caleg Partai Nasdem Nomor urut 3. Dirinya menolak jika ia disebut hanya memenuhi quota perempuan dalam proses Pemilihan legislatif, “Saya serius maju karena didasari kesadaran sebagai orang sulawesi selatan khususnya sebagai orang yang besar dan lahir di Bulukumba, bisa memberi yang terbaik untuk tanah kelahiran saya,” katanya.
Sebagai caleg yang juga berlatar belakang aktivis perempuan dan sarjana pertanian, ia melihat bahwa program-program keperempuanan dan program pertanian tidak pernah maksimal. Program-program yang turun ke Masyarakat tidak pernah terlaksana hingga benar-benar tuntas, “suatu program benar-benar berhasil jika penerima manfaat sebuah program benar-benar telah berdaya dan mandiri. Sebut saja bantuan pemerintah yang selama ini selalu hanya sekedar bersifat insidentil agar disebut program itu terlaksana. Pemberian bantuan pupuk, bibit dan lain-lain sebagainya. Secara teori proses pengembangan masyarakat itu melalui tahapan-tahapan yang diawali dengan bagaimana menjelaskan apa sebenarnya yang harus dicapai dalam suatu proses usaha, apakah itu pertanian ataupun perikanan yang ujungnya adalah proses terminasi dan evaluasi atas suatu program, jika maksimal maka harusnya indikator yang paling rasional adalah masyarakat atau komunitas masyarakat benar-benar telah mandiri dan berdaya saing,” jelasnya.
Bulukumba dan sinjai sama-sama didiami oleh banyak masyarakat yang bekerja sebagai petani dan nelayan, jika kebijakan melalui Legislasi benar-benar telah baik, maka menurut Syahruni, semestinya hasilnya sudah bisa dinikmati saat ini. “Saya selalu membayangkan bagaimana negara-negara maju yang memiliki Sumber daya alam yang terbatas tetapi berhasil secara maksimal dalam mengelola hasil buminya, sebut saja salah satunya bagaimana Thailand dan Jepang. Mereka telah berhasil memukau karena pembangunan benar-benar di fokuskan pada bagaimana masyarakat memiliki pengetahuan tentang bagaimana mengelola sumberdayanya, selain itu pemerintah juga ikut serta membantu masyarakat hingga bagaimana memasarkan produk ke luar negeri. Bayangkan, mawar yang hari ini dipetik yang keesokan harinya telah dipasarkan di Eropa, sungguh keren negara-negara itu ungkapnya penuh ekspresi.”
Endogenius Development atau pembangunan yang bertumpu pada kriteria kesejahteraan masyarakat bukan sesuatu yang baru untuk warga di Sulsel, khususnya Bulukumba dan Sinjai. Jika masyarakat berproduksi, maka pemerintah membantunya dalam proses pengembangan hingga bagaimana pemasarannya. “Saya sudah memikirkan semua itu, rencana saya telah saya wujudkan dengan memaksimalkan potensi, pengalaman berorganisasi sejak bermahasiswa hingga saat ini. Saya ingin berjuang karena masih banyak yang harus dibenahi bersama. Kepada seluruh Masyarakat Sinjai dan Bulukumba, saya sangat berharap kita dapat saling membantu untuk merebut kedaulatan kita bersama sebagai orang yang saya yakini merasa sama pedulinya kepada generasi kita dimasa mendatang Mohon doanya ya,” pungkasnya.