RADIOGAMASI.COM, MAKASSAR – Ajang bergengsi dan terbesar di Kawasan Indonesia Timur bakal segera di helat di Four Points by Sheraton, 3 – 7 April mendatang. Event yang sudah menjadi agenda tahunan ini menjadi pagelaran fashion terbesar di Kawasan Indonesia Tmur.
Setiap tahunnya selalu hadir dengan tema berbeda, tahun ini mengusung tema bertajuk The Future of Culture dengan melibatkan deretan designer nasional maupun international yang bakal memperlihatkan mahakaryanya. Tak heran bila, event ini telah menjadi kiblat fashion di KTI yang selalu di tunggu-tunggu.
Melalui keterangan tertulisnya ke Radio Gamasi, Chairwoman Femme, Icha A.Z Lili, mengatakan event ini telah menjadi salah satu indikator dari kemajuan industri fashion Indonesia, pariwisata, serta menjadi sebuah instrument edukasi bagi generasi muda tentang sebuah karya dari kekuatan kekayaan Budaya Indonesia. Sehingga, tema yang diangkat kali ini bertajuk The Future of Culture.
Event ini tak hanya menghadirkan ratusan pelaku industri fashion terbaik tanah air, tapi juga Jewelry, asesori pernak-pernik perhiasan kebutuhan wanita dan juga beauty class serta pelbagai talkshow menarik yang meng-edukasi dan juga lomba-lomba yang dibuat untuk anak-anak muda dan ibu-ibu hadir memeriahkan event tahunan ini, yang kali ini memasuki gelaran ke 14-nya.
“Alhamdulillah Femme and CBFW bisa terus hadir bagi masyarakat. Menghadirkan nuansa nuansa baru tiap tahunnya. Femme and CBFW memang menjadi magnet fashion yang selalu dinantikan,” ungkapnya.
Pihaknya menambahkan dari tahun ke tahun memang selalu ada peningkatan pengunjung. Hal ini menandakan bahwa masyarakat sangat antusias menyambut event tahunan ini.
Salah satu designer Indonesia yang bakal terlibat pada FEMME and CBFW, Jeny Tjahyawati cukup mengapresiasi event ini. Ia mengatakan FEMME and CBFW merupakan event fashion bergengsi di Indonesia Timur, Makassar khususnya.
“Saya sudah dua kali mengikuti Femme, dan tahun ini ketiga kalinya. Perkembangan Femme dari tahun ke tahun sangat bagus. Harapannya Femme juga dapat mengundang desainer-desainer dari Asia atau luar negeri,” paparnya. (*)