GAMASI.COM, MAKASSAR – PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselrabar menghadiri seminar “Zero Waste” sekaligus mendeklarasikan pengurangan sampah di lingkungan kantor pada Kamis (29/7), di STIEM Bongaya, Makassar.
Seminar “Zero Waste” dibuat oleh Mapala STIEM Bongaya bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup, hal ini sejalan dengan komitmen PLN dalam menjaga serta melestarikan lingkungan khususnya dalam pengurangan sampah di lingkungan kantor.
Dalam seminar tersebut, Wakil Ketua 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Eli Hasmin, SE, MM merasa senang dengan adanya acara tersebut dan menghimbau pentingnya pengelolaan sampah sedini mungkin agar kedepannya sampah tidak menjadi masalah yang luar biasa.
“Sampah itu memang bukan masalah kita saja, tetapi kita semua. Untuk itu marilah kita kelola dengan baik,” tutur Hasmin
Selain itu, turut hadir pula Asman Stakeholder Management PLN UIW Sulselrabar, Agus Salim yang mengungkapkan bahwa program pengurangan sampah sudah dicanangkan oleh PLN sejak akhir tahun lalu dan mulai efektif sejak tahun 2019.
Komitmen ini dilakukan PLN dengan diwajibkannya penggunaan wadah non plastik dalam tiap-tiap aktifitas kerja, misalnya dalam kegiatan rapat, seminar, serta kegiatan-kegiatan lainnya dan penyedian tempat sampah berdasarkan fungsinya (organik, anorganik) di lingkungan kantor.
“Sekarang sudah tidak ada lagi wadah plastik yang digunakan oleh pegawai dalam ruang kerja serta dalam kegiatan rapat dan lain-lain, semua kita ganti dengan menggunakan tumbler. Saya berharap ini dapat menjadi pendorong dan penyemangat bagi seluruh perusahaan dan instansi pendidikan lainnya dimana pun berada untuk terus berkomitmen mengurangi dampak buruk sampah plastik,” ungkap Agus.
Selain itu, Agus mengaku merasa senang menggunakan tumbler sebagai wadah tempat air minum. Menurutnya, selain simple, tumbler juga turut andil dalam upaya melestarikan lingkungan hidup dengan cara mengurangi sampah di hadapan mahasiswa.
Lebih lanjut dijelaskannya sampah kini menjadi momok limbah yang cukup memperihatinkan. Menurut catatan Assosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik, Indonesia masuk dalam urutan kedua sebagai negara penyumbang sampah terbesar di dunia.
Dalam setahun Indonesia menghasilkan sampah sebesar 65,8 juta ton per tahun. Sementara untuk sampah plastik saja sekitar 7,2 juta ton per tahun, dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Dapat dibayangkan jika kondisi ini terus berlangsung dan kita tidak peduli maka akan semakin banyak limbah plastik yang dihasilkan. Untuk itu dibutuhkan gebrakan yang dimulai dari diri kita sendiri” tutupnya.(*)