Gamasi, Buton Selatan – PT PLN (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan akses listrik ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi PLN, mengingat daerah 3T memiliki karakteristik geografis yang sulit dijangkau dan infrastruktur yang terbatas.
Kali ini, PLN bersama Pemerintah Kabupaten Buton Selatan berkolaborasi mewujudkan nyala listrik di Kepulauan Batu Atas. Dalam acara Gebyar Waburi pada Rabu (11/12), yang ditandai dengan penyalaan simbolis listrik, Penjabat (Pj) Bupati Buton Selatan, Ridwan Badallah, menyampaikan terima kasih kepada PLN atas kerja sama dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan, khususnya di Kepulauan Batu Atas, Sulawesi Tenggara.
“Kolaborasi ini menjadi wujud nyata terlaksananya aspirasi masyarakat untuk melistriki Kepulauan Batu Atas. Terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada PLN. Alhamdulillah, upaya yang baik ini tidak menemui kendala, dan kami berharap setiap titik terang yang menyala di rumah masyarakat akan menjadi ladang amal bagi kita semua,” tuturnya.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, menegaskan bahwa upaya ini adalah bagian dari wujud keadilan energi di tanah air sekaligus mendukung pencapaian Rasio Elektrifikasi 100 persen pada tahun 2025.
“Ini adalah bentuk dukungan PLN dalam melistriki hingga pelosok negeri sekaligus mencapai Rasio Elektrifikasi 100 persen pada tahun 2025. Semoga dengan adanya listrik ini, produktivitas dan geliat perekonomian masyarakat, utamanya para nelayan di Kepulauan Batu Atas, dapat meningkat,” jelas Budiono.
Budiono juga mengapresiasi inisiatif Pemerintah Daerah Buton Selatan dalam mempercepat pembangunan dan pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan. “Kami sangat mengapresiasi langkah baik Pemerintah Kabupaten Buton Selatan sehingga Kepulauan Batu Atas kini bisa menikmati listrik,” ujarnya.
Budiono optimistis, dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Buton Selatan, suplai kelistrikan bagi 1.993 kepala keluarga dapat dipercepat. Ia juga yakin hadirnya listrik dapat meningkatkan produktivitas serta perekonomian daerah.
Dalam membangun infrastruktur kelistrikan di kawasan 3T Kepulauan Batu Atas, petugas PLN menghadapi kondisi akses yang sangat sulit. Untuk memobilisasi material, mereka harus menempuh jalur laut sejauh 70 kilometer dengan waktu tempuh 3,5 jam. “Berbagai tantangan tidak menyurutkan semangat kami untuk menghadirkan listrik di daerah terluar. Cuaca ekstrem pun kami lalui, dan semua itu dilakukan demi melistriki saudara-saudara kita di daerah terpencil,” ungkap Budiono.
Budiono merinci, infrastruktur yang telah dibangun meliputi Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 12,02 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 18,85 kms, serta satu unit gardu distribusi dengan total kapasitas 550 kilo Volt Ampere (kVA).
Lebih lanjut, Budiono mengapresiasi dukungan pemerintah setempat dan masyarakat yang turut membantu dalam proses mobilisasi material. Ia optimistis listrik dari PLN dapat membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
“Hingga November 2024, Rasio Elektrifikasi di Sulawesi Tenggara telah mencapai 99,78 persen. Kami berharap listrik ini akan membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari dan membuka peluang baru untuk mengembangkan ekonomi lokal,” pungkasnya.