MAKASSAR (6/3/2018) GAMASIFM – Sejumlah perwakilan organisasi perempuan di Sulsel melakukan kunjungan media ke Radio Gamasi, selasa sore, (6/3). Mereka yang berkunjung diantaranya Wahida Rustam dari Solidaritas Perempuan Anging Mammiri,Rosmiati Zain dari LBH Apik dan Rahmiwati Agustini mewakili aktivis perempuan. Kedatangan mereka untuk mensosialisasikan Refleksi arah Gerakan Perempuan Sulsel, jelang pelaksanaan Hari Perempuan Internasional yang jatuh tanggal 8 maret mendatang.
Wahida Rustam menjelaskan refleksi gerakan perempuan adalah sebuah ruang untuk lebih memperkuat dan membangun soliditas gerakan perempuan di Sulsel. “Kehadiran kami di Radio Gamasi ini untuk mengajak sambalu’ untuk berpartisipasi dan saling menguatkan. Kami punya agenda penting di tanggal 7 maret besok, yakni adanya ruang dialog bersama gerakan perempuan dan gerakan masyarakat sipil untuk merefleksikan arah gerakan Perempuan di Sulsel,” ujarnya.
Wahida yang juga ketua panitia pelaksana kegiatan acara dialog Refleksi gerakan perempuan ini menjelaskan kegiatan yang digelar mulai pagi hingga malam, bertempat di Baruga Anging Mammiri Rumah Jabatan Walikota Makassar, akan menghadirkan berbagai kegiatan, dengan acara utama Dialog dari beberapa organisasi perempuan, narasumbernya yaitu, Nina Basira (FPMP Sulsel), Rismiati sain (LBH Apik Makassar), Sitti Aisyah (SP Anging Mammiri), Marsekina May (KPI Wilayah Sulsel) dan Maria UN ( HWDI).
“Nantinya juga akan ada pandangan dari organisasi masyarakat sipil terhadap gerakan perempuan di Sulsel, yaitu dari Walhi, Fik Ornop, LBH Makassar, ACC Sulsel, YLK Sulsel, LPA Sulsel, AJI Makassar, AMAN Sulsel dan akademisi pemerhati gerakan perempuan,” jelas Wahida.
Ketua LBH Apik Makassar, Rosmiati Sain yang ikut hadir dalam bincang Live di Radio Gamasi tersebut mengungkapkan, pihaknya bersama sejumlah Paralegal telah menangani ratusan laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sulsel. “kami tentu berharap Perempuan sebagai bagian dari masyarakat memiliki potensi, hak dan tanggung jawab yang sama untuk menjamin terselenggaranya kehidupan berkualitas.”
Sementara itu, aktivis perempuan Rahmiwati Agustini menngingatkan untuk meningkatkan kesadaran, perempuan penting untuk tampil di depan umum dan suara mereka harus didengar. “Dengan memperluas ruang perempuan untuk berbagi pemikiran ini bisa berkontribusi pada aspek apa saka termasuk pembangunan.” (**)