Gamasifm, Makassar – PLN terus meningkatkan Bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan sebagai pembangkit tenaga listrik, PLN bersama PT Deltamas Solusindo dan PT Semesta Energi Services menandatangani Surat Perjanjian Kerja Pembangunan Tiga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas sebesar 3.207 kWp, yang berlokasi di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
PLTS ini terdiri dari, PLTS berkapasitas 1.398 kWp di Desa Pasimarannu, PLTS berkapasitas 1.114 kWp di Desa Takabonerate, PLTS berkapasitas 695 kWp di Desa Pasilambena, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan dan direncanakan beroperasi secara COD pada bulan Oktober 2023. Total keseluruhan Investasi PLN sebesar 92 Milyar.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, Moch. Andy Adchaminoerdin mengatakan bahwa kehadiran PLTS menjadi wujud komitmen PLN dalam menghadirkan energi yang ramah lingkungan, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat
“Ini menjadi komitmen PLN dalam menghadirkan energi yang ramah lingkungan, khususnya di wilayah Sulselrabar. Semoga dengan adanya kontrak pembangunan tiga PLTS bisa selesai sesuai rencana, sehingga masyarakat yang berada di Kepulauan Selayar bisa segera menikmati listrik dan mampu meningkatkan taraf hidup dan perekonomian disana,” ujar Andy.
Di sisi lain, hadirnya tiga PLTS nantinya dapat memperkuat keandalan pasokan listrik serta perbaikan pelayanan pada pelanggan eksisting yang berada di sekitar lokasi tersebut.
PLTS ini dapat menjadi pasokan tambahan dalam melayani 29.392 pelanggan serta menjadikan empat Pembangkit EBT yang hadir di Kabupaten Kepulauan Selayar, yang sebelumnya telah diresmikan PLTS pada April 2022 dengan kapasitas 1,3 Mega Watt peak (MWp) di Desa Parak, Kecamatan Bontomanai.
Direktur PT Deltamas Solusindo, Henry Saputra mengungkapkan penandatangan kontrak atas pembangunan PLTS ini merupakan peran aktif terhadap rencana Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan peran Energi Baru Terbarukan secara Nasional.
“Kami siap untuk menyelesaikan amanah yang diberikan dan berkomitmen untuk menyelesaikan project tepat waktu. Sehingga semakin banyak pulau-pulau terpencil yang memperoleh listrik melalui pembangkit berbasis EBT,” ujar Henry.
Saat ini sistem kelistrikan Sulawesi bagian Selatan, khususnya di Sulselrabar telah disuplai oleh energi terbarukan, seperti PLTB Tolo (60MW), PLTB Sidrap (70MW), PLTA Bakaru (2x63MW), PLTA Poso (515 MW), PLTA Malea (90 MW), PLTA Bili-bili (19,5 MW) sehingga menambah bauran EBT di Sulbagsel sebesar 45,8 % di atas target nasional 23% di tahun 2025.
Direktur Utama PT Semesta Energi Services, Herman mengatakan untuk bisa beroperasi, tiga PLTS membutuhkan waktu 8 bulan dan diperlukan sinergi yang baik agar proses pekerjaan berjalan lancar.
“Dengan waktu yang singkat, mohon bantuan dan kerjasamanya agar bisa bersinergi dengan baik sehingga proses pekerjaan bisa berjalan lancar dan bisa beroperasi tepat waktu di bulan Oktober,” ujar Herman. (*)