Makassar (5/6/2018) Gamasifm – Bank Indonesia Kantor perwakilan Sulsel melaksanakan diskusi Pemberdayaan Ekonomi Pesantren Dalam Rangka Peningkatan Ekonomi dan Keuangan Syariah, di Hotel Clarion Makassar selasa (5/6).
Diskusi tersebut turut dihadiri oleh Kepala Perwakilan BI Sulsel Bambang Kusmiarso, Umi Waheeda yang merupakan Pimpinan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School Bogor, Konsultan Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan, Kementrian Agama wilayah Sulsel, Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sulawesi Selatan dan pimpinan beberapa pondok pesantren.
Kepala Perwalikan Bank Indonesia Sulsel, Bambang Kusmiarso dalam sambutannya mengatakan Program pengembangan ekonomi pesantren ke depan akan dikembangkan hingga ke tahap pembentukan holding pesantren. “Hal ini potensial untuk diwujudkan oleh karena saat ini, secara nasional, Bank Indonesia telah menjalin hubungan kerja sama dengan 63 pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua,” jelas Bambang.
Namun ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum membentuk sebuah holding, menurut Bambang, Pesantren perlu memperkuat kualitas manajemen bisnisnya, menyusun laporan keuangan yang diharapkan dapat sesuai dengan Standar Laporan Keuangan Pesantren, adanya pengembangan unit bisnis dan mulai meningkatnya keinginan untuk berwirausaha di kalangan santri.
Sebelumnya, Bank Indonesia menginisiasi
Kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah untuk mendukung kebijakan ekonomi dan keuangan syariah nasional yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.(*)