Makassar (2/8/2018) Radiogamasi.com – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia Ali Mochtar Ngabalin datang ke Makassar untuk memberikan surat langsung kepada manta Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SYL), rabu siang (1/8/2018).
Surat yang diserahkan oleh Ali Mochtar berwarna putih yang masih tersegel rapat dengan tulisan Kantor Staf Presiden Republik Indonesia berwarna hitam dengan gambar Istana Presiden berwarna emas.
“Jadi saya datang ke Makassar ini atas nama Kepala Staf Kantor Kepresiden Republik Indonesia, Panglima TNI Jendral (Purn) Moeldeko,” kata Ngabalin.
Tenaga ahli utama setingkat dengan eselon 1B di Kedeputian IV KSP dan Juru Bicara Presiden itu, menyebutkan membawa surat spesial.
“Untuk Doktor Haji Syahrul Yasin Limpo, mantan Gubernur Sulsel, tugas penting ini saya datang. Dan beliau sebagai kader Partai Nasional Demokrat, ada koordinasi penting yang harus dilakukan, dengan pimpinan partai dengan kader-kader terbaik Partai Nasdem,” ujarnya.
Ia memberikan bocoran bahwa negara membutuhkan orang-orang pintar, memiliki kemampuan intelektual, knowledge (pengetahuan) seperti SYL.
Presiden Jokowi membutuhkan orang -orang yang punya pengalaman dan network karena itu saya datang ke Makassar, membawa surat khusus dari Staf Kepresidenan RI.
“Saya berjumpa Beliau, Saya senang, Saya bahagia, tinggal nanti apa keputusan dan waktu dimiliki Pak Syahrul karena partai membutuhkan beliau,” ucapnya.
Ia pun merasa yakin akan ada momentum yang tepat untuk melaporkan pada Presiden Jokowi terhadap betapa pentingnya seorang SYL untuk kepentingan bangsa dan negara. Mendukung kerja-kerja presiden yang besar dan berat khususnya di Kantor Staf Kepresidenan.
Untuk surat khusus dari KSP ini pun, Ia tidak berani buka surat tersebut dan tidak mengetahui isinya.
“Karena saya hanya bawa, karena rahasia negara saya harus serahkan pada beliau, nanti kita liat,” ujarnya.
Apakah untuk tawaran untuk SYL menjadi tenaga ahli, Ngabalin hanya menjawab secara diplomatis.
“Kalau negara yang perlu tentu, sama dengan Saya, Saya inikan kader Partai Golkar, presiden membutuhkan saya sebagai mulut, mata dan telinga presiden, sebagai Tenaga Ahli Utama di Kantor Staf Kepresidenan,” jelasnya Komisaris PT Angkasa Pura ini.
SYL hingga saat ini pun belum memberikan tanggapan apa isi surat tersebut.(*)