Gamasifm, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI dari Partai NasDem, Lestari Moerdijat, mengapresiasi terbentuknya Asosiasi Konten Kreator untuk Nusantara (AKKuN) yang mendeklarasikan diri pada Minggu, 16 Oktober 2022. Deklarasi bertemakan “Konten Kreator, Sang Inspirator Bukan Provokator” dilakukan di Gedung IASTH, Kampus UI Salemba dengan diikuti puluhan anggota yang hadir secara langsung atau daring.
Menurut Lestari, kehadiran AKKuN diharapkan memberi warna positif terhadap dunia media sosial di Indonesia. Sebab menurut dia, dengan majunya perkembangan teknologi saat ini, arus informasi menjadi tak terbendung dan mengakibatkan masyarakat kesulitan memilahnya.
“Kita tidak bisa pungkiri bahwa dalam beberapa tahun ke belakang ini, yang namanya konten kreator itu betul-betul mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Dan harus kita akui warna yang diberikan bukan hanya warna positif, tapi mau tidak mau juga harus kita akui memiliki potensi yang juga ada aspek-aspek yang kurang menguntungkan. Sehingga, kehadiran organisasi ini menjadi satu babak baru dan angin segar yang mudah-mudahan nanti bisa bersama-sama pemerintah, yang saat ini juga sedang memberikan edukasi termasuk meregulasi untuk dapat melahirkan individu yang bisa menjadi konten kreator yang nantinya memahami kepentingan berbangsa dan bernegara,” ujar Lestari saat memberikan sambutan di acara tersebut, Minggu, 16 Oktober 2022.
Mengutip laporan SAFEnet, dalam kurun waktu 2013 – 2021 ada lebih dari 400 orang di Indonesia yang dituntut dengan UU ITE karena konten di media sosial. Jumlah tersebut diperkirakan jauh lebih banyak, mengingat tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 73,7 persen dari total pengguna internet lebih dari 247 juta orang.
Dengan besarnya jumlah pengguna internet ini membuat pemerintah dan DPR RI berusaha melindungi warganya melaui regulasi. Lestari mengatakan selain UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE, DPR RI telah mensahkan UU Perlindungan Data Pribadi yang sedang menunggu dimasukan dalam lembaran negara.
Melalui kehadiran AKKuN, Lestari berharap banyak masyarakat yang akan terinspirasi untuk bijak menggunakan media sosial dan menghilangkan polarisasi yang belum selesai. Apa lagi, masyarakat Indonesia saat ini akan memasuki tahun politik 2024 dan dikhawatirkan terjadi “perang” politik di dunia maya yang berdampak negatif ke masyarakat.
“Tentunya Asosiasi Konten Kreator untuk Nusantara dapat menginspirasi semua anak bangsa agar dapat berdiri kokoh di atas pilar konsesus kebangsaan kita, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Saya ingin mengajak teman-teman semuanya, membawa organisasi ini kembali sebagai salah satu pilar menguatkan konsesus kebangsaan kita. Karena konsesus kebangsaan adalah penguat nasionalisasi,” kata Lestari.
Sementara itu Ketua Umum AKKuN, Denny S Batubara, menyebut organisasinya memilki puluhan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Denny menyebut salah satu tujuan terbentuknya organisasi AKKuN untuk memberikan edukasi terhadap para konten kreator untuk membuat konten yang berkualitas dan berbobot.
“Kita sudah memulai dari tahun lalu dengan menginisiasi 800 jurnalis untuk menjadi konten kreator di salah satu aplikasi medsos dan ternyata bisa menghasilkan konten jurnalistik. Artinya kalau konten kreator ini diarahkan, bisa menghasilkan konten yang berkualtias,” ujar Denny.
Melalui edukasi membuat konten yang positif, Denny berharap ke depannya tidak ada lagi konten kreator yang bermasalah dengan hukum. Sebab, Deny menyebut selama ini banyak konten kreator yang dilaporkan ke polisi karena karyanya dianggap mencemarkan nama baik hingga hoaks.
“Kalau ada konten Kreator yang bermasalah dengan kontennya maka dia sendiri yang akan berhadapan dengan hukum dan rata-rata itu UU ITE, biasanya pencemaran nama baik. Kami tidak mau itu terjadi dan mau konten kreator itu menghasilkan konten yang baik dari sisi konten dan kualitas konten,” kata Denny.
Lebih lanjut, Denny menyebut kehadiran AKKuN juga menjadi salah satu jawaban dari kebutuhan industri media saat ini. Sebab, Denny menyebut banyak kampus yang sudah membuka bidang studi mengenai konten kreator. Hal tersebut semakin menegaskan bahwa konten kreator sudah mulai dilirik menjadi sebuah pilihan pekerjaan bagi masyarakat.
Pelantikan pengurus AKKuN ditutup dengan pelatihan membuat video positif yang berpotensi viral oleh konten kreator Yoke Firmansyah. Ia kini memiliki akun dengan nama Mayor Odank di platform Snack Video dengan jumlah pengikut sebanyak 194 ribu. Yoke mengatakan, setiap bulannya bisa meraup untung hingga Rp30 juta dari membuat konten di platform tersebut.
Menurut Yoke, profesi konten kreator memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk berkarya dan memiliki banyak pengikut di medsos tanpa peduli dengan penampilan. Menurut dia, profesi konten kreator bisa menghasilkan uang selama karya yang dibuat berada di platform yang tepat serta informatif.
“Kalau artis, dia mau ngapain aja view-nya banyak dan itu duit. Nah, kita? Mau jual muka? 100 (view) pun sudah bangga dan itu pun dari share teman, bukan murni algoritma,” pungkas pria asal Palembang ini.
Adapun berikut ini susunan Pengurus Pusat AKKuN:
Dewan Pembina :
Dr Irwansyah
Dr Marlinda Irwanti Purnomo, SE, M.Si
Pengurus Harian
Ketua Umum : Denny S Batubara (Tangerang)
Sekretaris Jenderal : Eugenius Kau Suni (Banten)
Bendahara Umum : Yoke Firmansyah (Palembang)
Wakil Ketua I : Al Ridwansyah (Medan)
Wakil Ketua II : Linda Kusuma (Kediri)
Departemen Organisasi dan Keanggotaan :
Ketua : Pratomo Setiogroho (Bekasi)
Anggota :
Ferdi Setiawan (Jakarta)
Abdullah Daeng Sirua (Makassar)
Muri Setiawan (Pangkalpinang)
Murdiansyah Putra Tambunan (Medan)
Abadi Sanjaya (Medan)
Ego Prasetyo (Oku Sumsel)
David Willson (Kupang)
Hendra Saputra (Palembang)
Departemen Ekonomi dan Wirausaha :
Ketua : Imam Suryaman
Anggota :
Randi Pambudi Dwi Pratikno (Medan)
Yandi Adriansyah (Jambi)
Muhammad Noli Hendra (Padang)
Nurjannah (Palembang)
Ayu Pratiwi (Palembang)
Natanael Pakpahan (Jakarta)
Sandi Adriansyah (Palembang)
Departemen Hukum dan Advokasi :
Ketua : Muhammad Darwinsyah (Depok)
Anggota :
Kennorton Hutasoit (Jakarta)
Wilibrodus Kau Suni (Kalbar)
Reza Daeng Syahputra (Medan)
Jonison (Palembang)
Hendri Gusmulyadi (Pekanbaru)
Anwar Buchori (Bandung)
Fatrayudi (Palembang)
Muhammad Iqbal (Palembang)
Rido Adeward Sitompul SH (Medan)
Departemen Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan :
Ketua : Sofyan Syafril
Anggota :
Febryan A (Jakarta)
Muhammad Kholid (Sidoarjo)
Ahmad Afif (Palembang)
Galuh Budi Santoso (Surabaya)
Suryana Putra (Kebumen)
Mohammad Syaifullah Ansharudin (Magelang)
Departemen Kemitraan dan Humas:
Ketua : Wili Nafie (Jakarta)
Anggota :
Roy Febrianto (Tangsel)
Nova Apriyanti Sapitri (Palembang)
Muhammad Noto Prayitno (Palembang)
Ahmad Muhafid (Banjar)
Agung Wahyudi (Palembang)
Kadek Arya Wiratmaja (Bali)
Doddy Vladimir (Pekanbaru)
T. M. Saputra (Palembang)
Departemen Pengembangan Profesi :
Ketua : Komaruddin Bagja (Jakarta)
Anggota :
Asropi (Jakarta)
Dedy Mull (Bandung)
Puji (Medan)
Habibur Rachim (Palembang)
Nia Nuryanti Barus (Medan)
Aditya Supriadi (Baturaja)
Servasius Josep Kanugrahan (Jakarta)
Widya Michella Nur Syahida (Jakarta)
Departemen Perempuan dan Anak :
Ketua : Renny Lenggu (Jakarta)
Anggota :
Firli (Jambi)
Marisa Ayu Lestari (Palembang)
Atika (Baturaja)
Agnes (Palembang)
Widya Putri Tambunan
Fitria Agustina (Palembang)
Meidiana Ariyani (Palembang)
Departemen Teknologi dan Informatika :
Ketua : Suryo Dwi Putranto (Jakarta)
Anggota :
Ferdian Eriandy (Pekanbaru)
Naufal (Bekasi)
FS Marindo (Palembang)
Herry Putra Wijaya (Palembang)
Midi Bazargan (Baturaja)
Irwansyah Nasution (Medan)
Muhammad Agusman (Medan)
Departemen Lingkungan Hidup, Pertanian dan Kelautan :
Ketua : Guido Alvin Clementino Tuas (Jakarta)
Anggota :
I Kadek Sugiarta (Gorontalo)
Dimas Teguh Prasetya (Tangerang)
Kalixtus Taus (Kupang)
Hamka Agung (Jember)
Jundi Nugroho (Tangerang)
Yudha Satria (Palembang)
Jefrianus Dapa Dadu (Jakarta)
Muhammad Rangga Saputra (Tangerang). (*)